For faster navigation, this Iframe is preloading the Wikiwand page for Kopi arabika.

Kopi arabika

Kopi arabika
Bunga Coffea arabica
Buah Coffea arabica
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Asterid
Ordo: Gentianales
Famili: Rubiaceae
Genus: Coffea
Spesies:
C. arabica
Nama binomial
Coffea arabica

Kopi arabika (Coffea arabica), juga dikenal sebagai kopi arab, kopi semak arab, atau kopi gunung, adalah spesies dari genus Coffea. Spesies ini diyakini sebagai spesies kopi pertama yang dibudidayakan, dan merupakan kultivar dominan, mewakili sekitar 60% dari produksi kopi global.[1] Jenis kopi lain yang banyak dibudidayakan adalah kopi robusta (C. canephora) (kurang asam, lebih pahit, dan lebih berkafein tinggi dibanding kopi arabika). Kopi arabika berasal dari Ethiopia. Kopi ini tercatat pertama kali dibudidayakan di Yaman, dan didokumentasikan pada abad ke-12.[2][3] Coffea arabica disebut ‏بُنّ‎ (būnn) dalam bahasa Arab, yang diambil dari bahasa Oromo "Buna".

Taksonomi

[sunting | sunting sumber]

Coffea arabica pertama kali dideskripsikan secara ilmiah oleh Antoine de Jussieu, yang menamainya Jasminum arabicum setelah mempelajari spesimen dari Kebun Raya Amsterdam. Linnaeus menempatkannya dalam genusnya sendiri Coffea pada tahun 1737.[4]

Ciri fisik

[sunting | sunting sumber]

Tumbuhan Coffea arabica liar tumbuh setinggi antara 9 dan 12 m (30 dan 39 kaki), dan memiliki sistem percabangan terbuka; daunnya berseberangan, elips-bulat telur sederhana hingga lonjong, dengan panjang 6–12 cm (2,5–4,5 inci) dan lebar 4–8 cm (1,5–3 inci), berwarna hijau tua mengkilap. Bunganya berwarna putih, berdiameter 10–15 mm, dan tumbuh di ketiak daun. Benihnya terkandung dalam buah berbiji (biasa disebut "ceri") dengan diameter 10–15 mm, berwarna merah cerah hingga ungu dan biasanya mengandung dua biji, yang sering disebut sebagai biji kopi.

Varietas di Indonesia

[sunting | sunting sumber]
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.Cari sumber: "Kopi arabika" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR

Di Indonesia, perkebunan kopi arabika banyak ditemui di daerah pegunungan toraja, Sumatera Utara, Aceh dan di beberapa daerah di pulau Jawa. Beberapa varietas kopi arabika yang dikembangkan di Indonesia antara lain kopi arabica jenis Abesinia, arabika jenis Pasumah, Marago, Typica dan kopi arabika Congensis.[butuh rujukan]

Varietas biji kopi arabica jenis Typica ini merupakan varietas pertama yang masuk ke Indonesia. Pertama kali dibawa oleh Belanda ketika datang ke Indonesia. Namun varietas asli Typica yang dibawa oleh Belanda ini kemudian punah ketika Coffee Leaf Rust menyerang Indonesia. Untungnya tidak semua punah, karena masih ada varietas Typica lokal yaitu Bergendal dan Sidikalang yang banyak di temui di dataran tinggi seperti Sumatera, Sulawesi, dan Flores. Biasa berkolasi di perkebunan yang berada di daerah terpencil. Di Papua Varietas Typica ini masih dijumpai di Kampoung Modio, Distrik Mapiha Tengah, Kabupaten Dogiyai, Papua yang di bawa misionaris Belanda.

Hybrido de Timor (HDT)

[sunting | sunting sumber]

Varietas Hybrido de Timor di Indonesia biasa disebut juga sebagai varietas “Tim Tim”, asal kata dari Timor Timur. Varietas ini adalah hasil dari persilangan alamiah antara Arabika dan Robusta. Varietas Tim Tim pertama kali mengalami masa panen di tempat asalnya yaitu Timor Timur pada tahun 1978. Karena kualitas nya yang bagus, kemudian varietas ini coba di tanam di daerah lain seperti Aceh dan Flores pada tahun 1980. Sekarang varietas Tim Tim juga telah dikenal dengan sebutan lain yaitu Varietas Churia.

Linie S adalah varietas kopi Arabika yang berasal dari India. Varietas Linie S kemudian di kembangkan menggunakan kultivar Bourbon. Jenis umum yang paling dikenal dari hasil pengembangan Linie S ini adalah S-288 dan S-795. Varietas ini banyak di temukan di daerah dataran tinggi seperti Aceh, Lintong, Jawa, Bali, Sulawesi, Flores dan Papua (di Papua banyak tersebar di Jayawijaya, Lanny Jaya, Kurima, Tangma).

Linie Ethiopia

[sunting | sunting sumber]

Varietas Kopi Arabika jenis Linie Ethiopia ini pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1928, dimana ketika itu pertama kali dibawa ke pulau Jawa. Daerah pertama yang mengembangkan varietas ini adalah Aceh. Varietas lain yang termasuk dalam keturunan Ethiopia adalah Rambung dan Abyssinia. Varietas Linie Ethiopia kemudian dikembangkan juga di Sumatera dan Flores, yang kemudian dikenal dengan nama “USDA”, dimana nama ini diambil dari proyek pemerintah Amerika Serikat kala itu pada tahun 1950 ketika berlangsung di Indonesia.

perempuan memilah kopi di pasar Ethiopia

Catura Cultivars

[sunting | sunting sumber]

Varietas kopi Arabika jenis ini merupakan hasil persilangan dari Kopi Bourbon yang berasal dari Brazil.

Lini Catimor

[sunting | sunting sumber]

Varietas Lini Catimor juga mirip dengan Tim Tim, sama-sama hasil persilangan dari Arabika dan Robusta. Namun varietas ini dikenal sebagai jenis varietas yang kurang baik, karena memiliki aroma dan rasa yang tidak sebaik kopi lain nya. Namun kini sedang dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai varietas ini, karena di daerah Aceh, varietas ini memiliki aroma dan rasa yang baik, biasa nya petani kopi Aceh menyebutkan dengan varietas “Ateng Jaluk“.

Petani Arabika Di sulawesi selatan
Buah Kopi Arabika

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Coffee: World Markets and Trade" (PDF). United States Department of Agriculture – Foreign Agricultural Service. 16 June 2017. Diakses tanggal 8 December 2017. 
  2. ^ Meyer, Frederick G. 1965. Notes on wild Coffea arabica from Southwestern Ethiopia, with some historical considerations. Economic Botany 19: 136–151.
  3. ^ Söndahl, M. R.; van der Vossen, H. A. M. (2005). "The plant: Origin, production and botany". Dalam Illy, Andrea; Viani, Rinantonio. Espresso Coffee: The Science of Quality (edisi ke-Second). Elsevier Academic Press. hlm. 21. ISBN 978-0-12-370371-2. 
  4. ^ Charrier, A.; Berthaud, J. (1985). "Botanical Classification of Coffee". Dalam Clifford, M. H.; Wilson, K. C. Coffee: Botany, Biochemistry and Production of Beans and Beverage. Westport, Connecticut: AVI Publishing. hlm. 14. ISBN 978-0-7099-0787-9. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
{{bottomLinkPreText}} {{bottomLinkText}}
Kopi arabika
Listen to this article

This browser is not supported by Wikiwand :(
Wikiwand requires a browser with modern capabilities in order to provide you with the best reading experience.
Please download and use one of the following browsers:

This article was just edited, click to reload
This article has been deleted on Wikipedia (Why?)

Back to homepage

Please click Add in the dialog above
Please click Allow in the top-left corner,
then click Install Now in the dialog
Please click Open in the download dialog,
then click Install
Please click the "Downloads" icon in the Safari toolbar, open the first download in the list,
then click Install
{{::$root.activation.text}}

Install Wikiwand

Install on Chrome Install on Firefox
Don't forget to rate us

Tell your friends about Wikiwand!

Gmail Facebook Twitter Link

Enjoying Wikiwand?

Tell your friends and spread the love:
Share on Gmail Share on Facebook Share on Twitter Share on Buffer

Our magic isn't perfect

You can help our automatic cover photo selection by reporting an unsuitable photo.

This photo is visually disturbing This photo is not a good choice

Thank you for helping!


Your input will affect cover photo selection, along with input from other users.

X

Get ready for Wikiwand 2.0 🎉! the new version arrives on September 1st! Don't want to wait?