For faster navigation, this Iframe is preloading the Wikiwand page for Strategi Kebudayaan.

Strategi Kebudayaan

Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini. .mw-parser-output .hidden-begin{box-sizing:border-box;width:100%;padding:5px;border:none;font-size:95%}.mw-parser-output .hidden-title{font-weight:bold;line-height:1.6;text-align:left}.mw-parser-output .hidden-content{text-align:left}Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan. Mengganti markah HTML dengan markah wiki bila dimungkinkan. Tambahkan pranala wiki. Bila dirasa perlu, buatlah pautan ke artikel wiki lainnya dengan cara menambahkan "[[" dan "]]" pada kata yang bersangkutan (lihat WP:LINK untuk keterangan lebih lanjut). Mohon jangan memasang pranala pada kata yang sudah diketahui secara umum oleh para pembaca, seperti profesi, istilah geografi umum, dan perkakas sehari-hari. Sunting bagian pembuka. Buat atau kembangkan bagian pembuka dari artikel ini. Susun header artikel ini sesuai dengan pedoman tata letak. Tambahkan kotak info bila jenis artikel memungkinkan. Hapus tag/templat ini.
Strategi Kebudayaan

Strategi Kebudayaan menurut C A Van Peursen adalah upaya manusia untuk belajar dan merancang kebudayaannya. Strategi Kebudayaan tidak hanya menyangkut masalah kebijakan pemerintah tentang kebudayaan, tapi lebih luas dari itu. Strategi Kebudayaan berakar dari pertanyaan dalam diri manusia yang diperjuangkan oleh semua kalangan. Pertanyaan itu seperti misalnya: bagaimana manusia dapat memberikan jawaban tepat mengenai pertanyaan-pertanyaan besar yang menyangkut tujuan hidupnya, makna kehidupan ini, norma-norma yang mengatur kontak antar manusia dan perkembangan masyarakat secara tepat dan lain-lain. Semuanya itu bukanlah sesuatu yang secara alami bisa diketahui oleh manusia. tetapi harus melalui proses belajar.[1] Dalam memahami keterkaitan kebudayaan sebagai hal dasar dari manusia dan kebudayaan sebagai perencanaan masa depan, maka oleh karena itu, kebudayaan disini diletakkan sebagai sebuah instrumen.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Peursen, C A Van (2016). Strategi Kebudayaan. Kanisius. 
{{bottomLinkPreText}} {{bottomLinkText}}
Strategi Kebudayaan
Listen to this article

This browser is not supported by Wikiwand :(
Wikiwand requires a browser with modern capabilities in order to provide you with the best reading experience.
Please download and use one of the following browsers:

This article was just edited, click to reload
This article has been deleted on Wikipedia (Why?)

Back to homepage

Please click Add in the dialog above
Please click Allow in the top-left corner,
then click Install Now in the dialog
Please click Open in the download dialog,
then click Install
Please click the "Downloads" icon in the Safari toolbar, open the first download in the list,
then click Install
{{::$root.activation.text}}

Install Wikiwand

Install on Chrome Install on Firefox
Don't forget to rate us

Tell your friends about Wikiwand!

Gmail Facebook Twitter Link

Enjoying Wikiwand?

Tell your friends and spread the love:
Share on Gmail Share on Facebook Share on Twitter Share on Buffer

Our magic isn't perfect

You can help our automatic cover photo selection by reporting an unsuitable photo.

This photo is visually disturbing This photo is not a good choice

Thank you for helping!


Your input will affect cover photo selection, along with input from other users.

X

Get ready for Wikiwand 2.0 🎉! the new version arrives on September 1st! Don't want to wait?