Starlink
Starlink adalah sebuah proyek pengembangan konstelasi satelit yang sedang dijalankan oleh perusahaan Amerika Serikat bernama SpaceX. Proyek ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah sistem komunikasi internet berbasis satelit yang memiliki performa tinggi serta dengan harga yang sangat terjangkau.
Jaringan konstelasi Starlink direncanakan berada dalam 3 ketinggian orbit yang berbeda. Pada fase pertama, SpaceX akan meluncurkan 1584 satelit menuju orbit setinggi 550 km di atas permukaan Bumi. Orbit tersebut memiliki inklinasi sebesar 55° serta 40 bidang orbit yang berbeda dengan masing-masing bidang memiliki 66 satelit. Setelah itu, SpaceX akan mulai mengisi dua ketinggian orbit lainnya. Mereka akan mengisi 7518 satelit menuju orbit setinggi 340 km serta 2841 satelit untuk ketinggian 1200 km
Fase pertama membutuhkan 24 peluncuran dengan 60 satelit di tiap peluncuran untuk dapat mencapai jangkauan global, namun hanya membutuhkan 6 peluncuran untuk dapat menyajikan internet di Amerika Utara. SpaceX berencana melakukan satu hingga lima peluncuran Starlink lagi hingga akhir tahun 2019.[1]
Pusat pengembangan satelit Starlink yang berada di Redmond, Washington berfungsi sebagai tempat penelitian, pengembangan, produksi satelit, serta pusat kendali seluruh satelit dalam proyek satelit internet Starlink.
Starlink di Indonesia
[sunting | sunting sumber]Layanan internet satelit SpaceX Starlink telah resmi mendapat izin beroperasi di Indonesia dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Meski demikian, Kementerian Komunikasi dan Informatika menegaskan tidak akan melakukan intervensi terhadap harga paket berlangganan Starlink di Indonesia. Elon Musk, CEO Starlink telah meluncurkan layanan internet satelit Starlink di sela-sela kegiatan World Water Forum ke-10 Bali pada Minggu, 19 Mei 2024.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "SpaceX Luncurkan 60 Satelit Penyedia Internet Starlink". Warstek. 27 Mei 2019. Diakses tanggal 30 Mei 2019.
SpaceX | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Roket peluncur |
| |||||||||
Wahana uji |
| |||||||||
Wahana antariksa |
| |||||||||
Wahana dapat digunakan ulang |
| |||||||||
Mesin roket | ||||||||||
Misi |
| |||||||||
Tempat peluncuran |
| |||||||||
Tempat pendaratan | ||||||||||
Fasilitas lain |
| |||||||||
Wahana penunjang |
| |||||||||
Kontrak |
| |||||||||
Program litbang |
| |||||||||
Tokoh |
| |||||||||
* menandai kendaraan atau mesin yang tidak/belum pernah terbang serta misi atau fasilitas di masa depan. † menandai misi yang gagal, kendaraan yang hancur, dan fasilitas yang mangkrak atau ditinggalkan. |
Text is available under the CC BY-SA 4.0 license; additional terms may apply.
Images, videos and audio are available under their respective licenses.