For faster navigation, this Iframe is preloading the Wikiwand page for Ria (Islam).

Ria (Islam)

Ria (bahasa Arab: رياء, translit. riyāʾ) adalah perbuatan buruk berupa kesombongan karena telah berbuat baik demi memperoleh pujian dari orang lain.[1][2] Perbuatan ria termasuk jenis syirik tersembunyi.[3] Selain itu, ria merupakan salah satu bentuk penyakit jiwa.[4]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Kata ria diambil dari kata dasar ar-ru’yah. Kata ini berarti mengarahkan perhatian orang lain agar dianggap sebagai orang baik. Ria juga berarti memperlihatkan diri kepada orang lain. Perbuatan ria merupakan segala perbuatan baik yang tidak dilakukan secara ikhlas karena Allah. Sifat ria adalah sifat ingin dipuji oleh orang lain. Ria dapat terjadi pada kegiatan ibadah, bersedekah maupun berpakaian.[5]

Dalam Surah Al-Ma'un ayat 1–7 disebutkan mengenai ciri-ciri orang yang mendustakan agama. Salah satu di antaranya adalah orang yang berbuat ria.[6] Ria termasuk dalam jenis syirik kecil. Dalilnya pada Musnad Ahmad yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal.[7] Ria menghapuskan amalan yang telah dikerjakan oleh pelakunya. Penghapusan amal ini terjadi karena perbuatan baik itu dilakukan tidak secara ikhlas kepada Allah.[8]

Balasan di akhirat

[sunting | sunting sumber]

Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa ria menjadi penyebab berkobarnya api neraka. Jenis ria ini dilakukan oleh tiga golongan, yaitu pembaca Al-Qur'an, mujahid, dan orang dermawan. Ketiganya menjadi makhluk ciptaan Allah yang pertama kali membuat api neraka berkobar. Ini terjadi kepada mereka yang berbuat ria. Mereka hanya ingin dipuji karena bacaan Al-Qur'an, jihad, dan kedermawanan yang mereka lakukan demi pujian orang lainnya untuk kebanggaan diri, bukan untuk menjalani kebaikan sebagai perintah Allah.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Arti kata ria". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. KBBI Daring. Diakses tanggal 22 September 2024. 
  2. ^ Jauzi 2020, hlm. 32.
  3. ^ a b Jauzi 2020, hlm. 33.
  4. ^ Mu'adz, dkk. (2016). Islam dan Ilmu Pengetahuan: Buku Ajar Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) 4 (PDF). Sidoarjo: UMSIDA Press. hlm. 115–116. ISBN 978-979-3401-40-9. 
  5. ^ Hasbi, Muhammad (2020). Najmah, St., ed. Akhlak Tasawuf: Solusi Mencari Kebahagiaan dalam Kehidupan Esoteris dan Eksoteris (PDF). Bantul: TrustMedia Publishing. hlm. 92. ISBN 978-602-5599-36-1. 
  6. ^ Rohmansyah (2018). Kuliah Kemuhammadiyahan (PDF). Bantul: Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. hlm. 96–97. ISBN 978-602-5450-06-8. 
  7. ^ Bakhtiar 2018, hlm. 76.
  8. ^ Bakhtiar 2018, hlm. 77.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
{{bottomLinkPreText}} {{bottomLinkText}}
Ria (Islam)
Listen to this article

This browser is not supported by Wikiwand :(
Wikiwand requires a browser with modern capabilities in order to provide you with the best reading experience.
Please download and use one of the following browsers:

This article was just edited, click to reload
This article has been deleted on Wikipedia (Why?)

Back to homepage

Please click Add in the dialog above
Please click Allow in the top-left corner,
then click Install Now in the dialog
Please click Open in the download dialog,
then click Install
Please click the "Downloads" icon in the Safari toolbar, open the first download in the list,
then click Install
{{::$root.activation.text}}

Install Wikiwand

Install on Chrome Install on Firefox
Don't forget to rate us

Tell your friends about Wikiwand!

Gmail Facebook Twitter Link

Enjoying Wikiwand?

Tell your friends and spread the love:
Share on Gmail Share on Facebook Share on Twitter Share on Buffer

Our magic isn't perfect

You can help our automatic cover photo selection by reporting an unsuitable photo.

This photo is visually disturbing This photo is not a good choice

Thank you for helping!


Your input will affect cover photo selection, along with input from other users.

X

Get ready for Wikiwand 2.0 🎉! the new version arrives on September 1st! Don't want to wait?