For faster navigation, this Iframe is preloading the Wikiwand page for Kenikir.

Kenikir

Kenikir
Cosmos Edit nilai pada Wikidata

Bunga kenikir sulfur yang berwarna jingga tumbuh liar di Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan
Taksonomi
KerajaanPlantae
DivisiTracheophyta
OrdoAsterales
FamiliAsteraceae
GenusCosmos Edit nilai pada Wikidata
Cav., 1791

Kenikir (Cosmos) adalah tumbuhan tropis anggota suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang berasal dari Amerika Latin dan Amerika Tengah,[1] tetapi tumbuh liar dan mudah didapati di Florida, Amerika Serikat, serta di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan. Spesies ini dibawa ke Asia Tenggara melalui Filipina oleh penjelajah Spanyol di abad ke-16.[2] Tumbuhan dengan bunga berwarna ungu ini dijadikan sebagai sayuran lalap yang populer di Indonesia. Di Malaysia daun mudanya dimakan mentah bersama nasi, atau dicacah dan dicampur dengan budu, sambal terasi, tempoyak, serta cincalok. Spesies ini disebut ulam raja di Malaysia yang berarti salad raja.[2]

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]

Kenikir adalah tumbuhan tahunan yang berbatang pipa dengan garis-garis yang membujur. Tingginya dapat mencapai 1 m dan daunnya bertangkai panjang dan duduk daunnya berhadapan, sehingga terbagi menyirip menjadi 2-3 tangkai.[1] Baunya seperti damar apabila diremas. Bunganya tersusun pada bongkol yang banyak terdapat di ujung batang dan pada ketiak daun-daun teratas, berwarna merah[3] berbintik-bintik kuning di tengah-tengahnya, dan bijinya berbentuk paruh.[1]

Persebaran dan habitat

[sunting | sunting sumber]
Bunga kenikir putih

Tersebar di Amerika Tengah yang suhunya panas. Ia menyukai iklim panas yang tak begitu lembap, tanah yang berpasir dan subur, tanah terbuka dan penyinaran matahari yang penuh.[1] Di Indonesia, kenikir banyak ditanam di Jawa dan dataran rendah hingga pegunungan sampai ketinggian 1200 mdpl. Biasanya ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias.[1]

Pemanfaatan

[sunting | sunting sumber]
Kenikir di Yogyakarta.

Daun kenikir yang masih muda dan pucuknya dapat digunakan untuk sayuran, dimakan mentah-mentah dan direbus lalap. Masyarakat Jawa sudah biasa menggunakan sebagai salah satu pelengkap pecel. Sayuran ini dapat ditemui di pasar-pasar. Tumbuhan ini dapat digunakan untuk penyedap dan merangsang nafsu makan.[3][4] Dilaporkan, kenikir dapat mengusir serangga (dengan menanam kenikir di antara tumbuhan tersebut[5]), dan alang-alang.

Tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan biji, namun sayang sekali tumbuhan ini pada musim hujan mudah diserang hama jamur.[1]

Khasiat pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Ulamnya yang digelarkan "Ulam Raja" telah digunakan secara tradisional untuk memperbaiki peredaran darah dan mencuci darah, serta untuk menguatkan tulang, dan mengobati lemah lambung.[3][4] Ulamnya mempunyai keupayaan antioksidan (AEAC) yang amat tinggi, yaitu setiap 100 gram salad yang segar mempunyai kemampuan antioksidan yang sama dengan 2400 miligram asam L-askorbik. Lebih dari dua puluh jenis bahan antioksidan telah dikenal pasti dalam kenikir. Bahan-bahan antioksidan yang utama disebabkan oleh adanya sejumlah proantosianidin yang wujudnya sebagai dimer, melalui heksamer, kuersetin glikosida, asam klorogenik, asam neoklorogenik, asam kripto-klorogenik, serta penangkap (+)-. Kemampuan kenikir untuk mengurangi tekanan oksidatif mungkin sebagian terdiri daripada kandungan antioksidannya yang tinggi. Dan juga, tumbuhan ini mengandung zat kimia yang mengandung minyak atsiri,[1] saponin dan flavonoida polifenol.[3]

Berdasarkan kajian tempatan, kenikir mengandung 3 persen protein, 0,4 persen lemak dan karbohidrat serta kaya dengan kalsium dan vitamin A. Senyawa yang bersifat antioksidan dapat memacu proses apoptosis melalui jalur intrinsik (jalur mitokondria).[3] Berdasarkan kajian juga, daun kenikir mengandung mineral kalsium yang sangat tinggi dengan fungsi menjaga kesehatan tulang. Kalsium sendiri memiliki peran dalam membangun dan memelihara tulang agar menjadi lebih kuat.

Catatan taksonomis

[sunting | sunting sumber]

Sebuah tumbuhan bernama tahi kotok (Tagetes erecta) dilaporkan oleh Setiawan Dalimartha bahwa orang Jawa menyebut tumbuhan ini kenikir.[6] Ini mungkin karena postur tubuh dan tinggi tumbuhan ini hampir sama dengan tahi kotok. Padahal, jelas berbeda. Sementara kenikir berbau harum, maka tahi kotok berbau tidak enak.[6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Sayur-Sayuran. 6. Jakarta: LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka. hlm. 57. OCLC 66307472. 
  2. ^ a b Bodeker, G. (2009). Health and Beauty from the Rainforest: Malaysian Traditions of Ramuan. Kuala Lumpur: Didier Millet. ISBN 978-981-4217-91-0. 
  3. ^ a b c d e "Khasiat Kenikir". Solopos. 24 July 2012. Diakses tanggal 21 Desember 2012. 
  4. ^ a b Priati 2010, hlm. 42.
  5. ^ Hariana 2005, hlm. 49.
  6. ^ a b Dalimartha 2003, hlm. 151.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
{{bottomLinkPreText}} {{bottomLinkText}}
Kenikir
Listen to this article

This browser is not supported by Wikiwand :(
Wikiwand requires a browser with modern capabilities in order to provide you with the best reading experience.
Please download and use one of the following browsers:

This article was just edited, click to reload
This article has been deleted on Wikipedia (Why?)

Back to homepage

Please click Add in the dialog above
Please click Allow in the top-left corner,
then click Install Now in the dialog
Please click Open in the download dialog,
then click Install
Please click the "Downloads" icon in the Safari toolbar, open the first download in the list,
then click Install
{{::$root.activation.text}}

Install Wikiwand

Install on Chrome Install on Firefox
Don't forget to rate us

Tell your friends about Wikiwand!

Gmail Facebook Twitter Link

Enjoying Wikiwand?

Tell your friends and spread the love:
Share on Gmail Share on Facebook Share on Twitter Share on Buffer

Our magic isn't perfect

You can help our automatic cover photo selection by reporting an unsuitable photo.

This photo is visually disturbing This photo is not a good choice

Thank you for helping!


Your input will affect cover photo selection, along with input from other users.

X

Get ready for Wikiwand 2.0 🎉! the new version arrives on September 1st! Don't want to wait?