For faster navigation, this Iframe is preloading the Wikiwand page for Jeritan Kuntilanak.

Jeritan Kuntilanak

Jeritan Kuntilanak
SutradaraKoya Pagayo
ProduserS. Jakin
Ditulis olehShinta Rianasari
Pemeran
Penata musikEka Firdaus
Sinematografer
  • Pagayo Brothers
  • Freddy Lingga
PenyuntingTiara Puspa Rani
DistributorTeguh Bankti Mandiri
Tanggal rilis
  • November 2009 (November 2009)
Durasi91 menit
NegaraIndonesia

Jeritan Kuntilanak adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 yang disutradarai oleh Koya Pagayo. Film ini dibintangi antara lain oleh Joanna Alexandra dan Julia Perez.

Lila adalah seorang mahasiswi sederhana yang hidup berdua dengan kakaknya, Yunita. Yunita mengkhawatirkan kondisi asma adiknya yang sering kambuh saat Lila memberitakan akan pergi menginap ke villa temannya Reina. Lila diam-diam menyukai Ferry, lain halnya dengan Reina yang terang-terangan menyukai Ferry. Hal itu membuat Reina membenci Lila karena Lila diperhatikan terus oleh Ferry. Teman Reina juga teman Lila yang ikut dalam acara menginap, Vivin lebih suka kalau semuanya damai. Jadilah, Lila, Reina, Vivin, Ferry, dan teman Ferry; Bimo pergi ke villa Reina.

Sebelum sampai, mereka melihat danau dan semuanya bermain air. Tapi, asma Lila kambuh. Vivin menyuruh Reina untuk mengambil inhaler ditas Lila, tetapi teringat kebenciannya kepada Lila, Reina malah membuang inhaler tersebut dan bilang bahwa obatnya tidak ada. Merekapun akhirnya pergi dari danau tersebut dan pulang, namun mobil mereka mengalami kerusakan. Karena buru-buru untuk mencari pengobatan bagi Lila, mereka meninggalkan mobil dan mencari rumah penduduk untuk dimintai tolong. Karena mereka berada di pedalaman, mereka hanya menemukan satu rumah tua yang sudah tidak berpenghuni. Rumah itu dijadikan tempat istirahat sementara dan disana juga, Lila meninggal karena asmanya sudah tidak tertolong. Saat Lila meninggal, semua orang tengah berpencar dan sekembalinya Vivin dan Bimo (Reina dan Ferry menyalakan listrik) mereka menemukan Lila sudah menghilang (mereka tidak tahu bahwa Lila meninggal). Selagi mencari, keempatnya bertemu dengan hantu-hantu yang mengejar mereka. Ketakutan, masalah hilangnya Lila menjadi kecil dan mereka berempat keluar dari rumah itu. Hingga saat terakhir mobil bisa dinyalakan, Vivin tetap berkutat mencari Lila sementara yang lain berargumen bahwa Lila sudah pergi duluan.

Setelah pulang dan memulai kehidupan mereka seperti biasa, mereka berempat, bahkan Yunita, dihantui sesosok wanita menyeramkan berturut-turut. Kakak Vivin (Catherine Wilson) yang diceritakan kisah Lila oleh Vivin, menyarankan kepadanya untuk memperbaiki hal yang telah dia dan teman-temannya lakukan. Yunita menanyakan hilangnya Lila ke Reina, tetapi Reina mengelak, Yunitapun jadi kurang informasi dan takut kalau ada apa-apa terjadi kepada adiknya. Akhirnya Yunita menemui Vivin yang menceritakan kisah Lila. Setelah tahu ada hal yang aneh tentang inhaler yang seharusnya masuk ke dalam tas (Yunita melihat Lila memasukkan inhaler ke tas sebelum berangkat), mereka mencoba pergi ke rumah tua itu besok. Bimo, Ferry, dan Reina berturut-turut meninggal secara mengenaskan.

Vivin dan Yunita esok malamnya pergi ke rumah tua itu dan mencari Lila. Saat mereka berpencar, Yunita terkunci dan diserang oleh hantu wanita. Hantu wanita itu tidak hanya meneror, tetapi juga berniat membunuh mereka. Vivin dan Yunita berhasil kabur dari rumah dan bertemu seorang kakek (HIM Damsyik). Kakek itu ternyata menguburkan Lila yang meninggal karena kepalanya bocor. Ternyata Lila berhasil siuman dari asmanya dan keluar, cuma ia dikejar oleh hantu hingga ke hutan dan tersandung, dan kepalanya terantuk batu. Yunita dan Vivin yang menangisi Lila, diceritakan oleh kakek itu bahwa seorang wanita melakukan praktik aborsi ilegal dan janin-janinnya dijadikan tumbal, oleh karena itu warga main hakim dan membakarnya, membuatnya gentayangan.

Film berakhir dengan sebulan setelah malam itu dimana Vivin selesai menziarahi makam Lila. Di danau tempat Lila terserang asma, Vivin melihat air dihadapannya menggelegak dan memunculkan seorang hantu wanita.

Kameo

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
{{bottomLinkPreText}} {{bottomLinkText}}
Jeritan Kuntilanak
Listen to this article

This browser is not supported by Wikiwand :(
Wikiwand requires a browser with modern capabilities in order to provide you with the best reading experience.
Please download and use one of the following browsers:

This article was just edited, click to reload
This article has been deleted on Wikipedia (Why?)

Back to homepage

Please click Add in the dialog above
Please click Allow in the top-left corner,
then click Install Now in the dialog
Please click Open in the download dialog,
then click Install
Please click the "Downloads" icon in the Safari toolbar, open the first download in the list,
then click Install
{{::$root.activation.text}}

Install Wikiwand

Install on Chrome Install on Firefox
Don't forget to rate us

Tell your friends about Wikiwand!

Gmail Facebook Twitter Link

Enjoying Wikiwand?

Tell your friends and spread the love:
Share on Gmail Share on Facebook Share on Twitter Share on Buffer

Our magic isn't perfect

You can help our automatic cover photo selection by reporting an unsuitable photo.

This photo is visually disturbing This photo is not a good choice

Thank you for helping!


Your input will affect cover photo selection, along with input from other users.

X

Get ready for Wikiwand 2.0 🎉! the new version arrives on September 1st! Don't want to wait?