Insiden desak-desakan di Antananarivo terjadi pada 26 Juni 2019 di Antananarivo, Madagaskar sebelum konser perayaan kemerdekaan Madagaskar ke-59 di Stadion Kota Manamasia. Acara segera dimulai namun orang-orang berharap tetap bisa masuk padahal pintu gerbang sudah ditutup polisi dan mulai terjadi saling dorong. Sedikitnya 16  orang tewas dan 101 orang luka-luka.^[1][2][3]

Pada tanggal 26 Juni 2019, di Stadion Kota Mahamasina di Antananarivo, Madagaskar, pasukan keamanan konser musisi Rossy membuka gerbang untuk memungkinkan para penonton memasuki pagar, menyebabkan kerumunan massa berkumpul di luar stadion. Polisi melanjutkan untuk menutup gerbang dan membuat kerumunan tertahan, yang menyebabkan penumpukan penonton. Menurut kepala National Gendarmerie, Jenderal Richard Ravalomanana, orang-orang mengira gerbang telah dibuka, dan meskipun pagar terus didorong, pagar tetap tertutup dan kerumunan terus mendorong orang yang di depan.^[4][5] Di sisi lain, Menteri Pertahanan Jenderal Richard Rakotonirina mengatakan tidak jelas apa yang menyebabkan insiden tersebut. .^[6] Setidaknya 16 orang tewas dan 82 lainnya terluka.^[2]

Orang mati dan terluka dibawa ke Rumah Sakit Andrianavalona Joseph Ravoahangy. Insiden terjadi ketika Madagaskar sedang merayakan peringatan 59 tahun kemerdekaannya. Sebelumnya, parade militer berlangsung di stadion, dan Presiden Rwanda Paul Kagame diundang sebagai tamu kehormatan oleh Presiden Andry Rajoelina.^[4] Presiden Rajoelina, istrinya, dan pejabat pemerintah lainnya mengunjungi korban terluka di rumah sakit di kota itu untuk menyampaikan belasungkawa setelah kejadian itu, dan Rajoelina berjanji untuk membayar biaya rawat inap.^[3]