For faster navigation, this Iframe is preloading the Wikiwand page for Tara Dharmasetu.

Tara Dharmasetu

Untuk pengertian lain, lihat Tara

Tara merupakan Maharani Sriwijaya ke-10 bergelar Sri Kahulunan. Menurut Prasasti Nalanda, Dewi Tara adalah Putri Dharmasetu yang menikah dengan Samaragrawira dari Wangsa Sailendra, ia melahirkan Balaputradewa yang menjadi raja Kerajaan Sriwijaya.

Tara Dharmasetu
Tara
( Menurut Prasasti Nalanda )
Srī Kahulunan
( Menurut Prasasti Tri Tepusan )
Maharani Sriwijaya ke-10
Berkuasa842 - 860
PendahuluSamaratungga
PenerusBalaputradewa
KelahiranTara
PasanganSamaragrawira
KeturunanBalaputradewa
WangsaSoma
AyahDharmasetu
AgamaBuddha

Dalam Naskah Wangsakerta, disebutkan bahwa Samaragrawira mempunyai dua orang isteri yang satu melahirkan Pramodawardhani yang satunya lagi melahirkan Balaputradewa.

Dengan demikian, maka diketahui kalau Balaputradewa adalah saudara Pramodawardhani. Namun, berbeda Ibu Kandung.

Identifikasi Prasasti Nalanda, Wukiran & Wantil

[sunting | sunting sumber]

Dalam Prasasti Nalanda, dijelaskan kalau Balaputradewa adalah Putra Samaragrawira dengan Dewi Tara. Jadi, dapat disimpulkan kalau Balaputradewa mewarisi tahta Sriwijaya dari Ibunya karena menjadi Permaisuri Raja Samaragrawira.

Hal itu juga diperkuat dengan temuan Prasasti Wukiran, Menurut sejarawan Boechari, di bukit Ratu Baka tidak dijumpai prasasti atas nama Balaputradewa, melainkan atas nama Rakai Walaing Mpu Kumbhayoni. Mungkin tokoh ini yang memberontak terhadap pemerintahan Rakai Pikatan karena ia juga mengaku sebagai keturunan asli pendiri kerajaan, yaitu Sanjaya.

Sementara itu istilah Walaputra dalam prasasti Wantil bermakna “putra bungsu”. Jadi, istilah ini bukan nama lain dari Balaputradewa, melainkan julukan untuk Dyah Lokapala, yaitu pahlawan yang berhasil mengalahkan Rakai Walaing, musuh ayahnya.

Dengan demikian, teori yang menyatakan terjadi perang saudara antara Rakai Pikatan melawan iparnya, yaitu Balaputradewa mungkin keliru. Karena Balaputradewa mewarisi tahta Sriwijaya dari Ibunya, sedangkan alasan ia memindahkan ibukota Sriwijaya ke Sumatera kemungkinan besar untuk menjaga stabilitas politik agar tetap kondusif.

Identifikasi Sri Kahulunan

[sunting | sunting sumber]
[sunting | sunting sumber]

Sementara itu, prasasti Tri Tepusan tanggal 11 November 842 menyebutkan adanya tokoh bergelar Sri Kahulunan yang membebaskan pajak beberapa desa agar penduduknya ikut serta merawat Kamulan Bhumisambhara (nama asli Candi Borobudur). Sejarawan Dr. De Casparis menafsirkan istilah Sri Kahulunan dengan “permaisuri”, yaitu Pramodawardhani, karena pada saat itu Rakai Pikatan diperkirakan sudah menjadi raja.

(Pendapat Casparis telah terbantahkan oleh Boechari berdasarkan kisah Mahabharata, karena Jika tetap istilah Sri Kahulunan ditafsirkan sebagai permaisuri. Maka, permaisuri itulah istri dari Samaratungga)

[sunting | sunting sumber]

Pendapat lain dikemukakan oleh Drs. Boechari yang menafsirkan Sri Kahulunan sebagai ibu suri. Misalnya, dalam Mahabharata tokoh Yudhisthira memanggil ibunya, yaitu Kunti, dengan sebutan Sri Kahulunan. Jadi, menurut versi ini, tokoh Sri Kahulunan bukan Pramodawardhani, melainkan ibunya, yaitu istri Samaratungga.

(Pendapat Boechari yang menafsirkan Sri Kahulunan sebagai Ibu suri / Ratu. Hal itu sesuai dengan isi prasasti Nalanda. Bahwa Balaputradewa adalah Putra Samaragrawira dengan Dewi Tara. Jadi, Kemungkinan besar Dewi Tara lah yang menjadi permaisuri Samaragrawira sekaligus Ibu Ratu dari Balaputradewa.

[sunting | sunting sumber]

Berangkat dari penafsiran Drs. Boechari yang menafsirkan Sri Kahulunan sebagai ibu suri, Kusen mengidentifikasikan Śrī Kahulunnan sebagai ibu suri dari masa raja yang menjabat pada masa prasasti tersebut, misal prasasti Tri Tepusan tanggal 11 November 842 menyebutkan adanya tokoh bergelar Sri Kahulunan yang membebaskan pajak beberapa desa agar penduduknya ikut serta merawat Kamulan Bhumisambhara (nama asli Candi Borobudur), dan beberapa pendek prasasti candi plaosan, yang menyebut pejabat bernama Sang Sirikkan Pu Suryya yang juga termuat dalam Prasasti Wanua Tengah III, dan Śrī Kahulunnnan sebagai pejabat pada masa Rakai Garung, sehingga menimbulkan dugaan bahwa Candi Plaosan dibangun pada masa pemerintahannya. Maka Kusen berpendapat, bahwa Śrī Kahulunan adalah ibu suri dari Rakai Garung, istri dari seorang yang dimakamkan di Tuk/Tluk, yang ia tafsirkan sebagai Rakai Panaraban.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Ayatrohaedi. 2005. SUNDAKALA Cuplikan Sejarah Sunda Berdasarkan Naskah-naskah "Panitia Wangsakerta" Cirebon. Bandung: Pustaka Jaya
Didahului oleh:
Samaratungga
Maharani Sriwijaya
Menurut Prasasti Tri Tepusan
Berdasarkan Kajian Boechari

(Wangsa Soma)
842 - 860
Diteruskan oleh:
Balaputradewa
{{bottomLinkPreText}} {{bottomLinkText}}
Tara Dharmasetu
Listen to this article

This browser is not supported by Wikiwand :(
Wikiwand requires a browser with modern capabilities in order to provide you with the best reading experience.
Please download and use one of the following browsers:

This article was just edited, click to reload
This article has been deleted on Wikipedia (Why?)

Back to homepage

Please click Add in the dialog above
Please click Allow in the top-left corner,
then click Install Now in the dialog
Please click Open in the download dialog,
then click Install
Please click the "Downloads" icon in the Safari toolbar, open the first download in the list,
then click Install
{{::$root.activation.text}}

Install Wikiwand

Install on Chrome Install on Firefox
Don't forget to rate us

Tell your friends about Wikiwand!

Gmail Facebook Twitter Link

Enjoying Wikiwand?

Tell your friends and spread the love:
Share on Gmail Share on Facebook Share on Twitter Share on Buffer

Our magic isn't perfect

You can help our automatic cover photo selection by reporting an unsuitable photo.

This photo is visually disturbing This photo is not a good choice

Thank you for helping!


Your input will affect cover photo selection, along with input from other users.

X

Get ready for Wikiwand 2.0 ๐ŸŽ‰! the new version arrives on September 1st! Don't want to wait?