For faster navigation, this Iframe is preloading the Wikiwand page for Allo Bank Indonesia.

Allo Bank Indonesia

PT Allo Bank Indonesia Tbk
Publik
Kode emitenIDX: BBHI
IndustriJasa keuangan
Didirikan1993; 31 tahun lalu (1993)
Kantor
pusat
Asean Tower Lt. 2-3
Jl. K.H. Samanhudi No. 10, Sawah Besar, Jakarta
Tokoh
kunci
Indra Utoyo (Direktur Utama)
PendapatanRp 101 miliar (2018), Rp 86 miliar (2019) Penurunan
Rp -123 miliar (2018), Rp -36 miliar (2019) Kenaikan
PemilikTamara Group (1993-1996)
Hakim Putra Perkasa (1993-2020)
CT Corp (2020-sekarang)
IndukPT Mega Corpora (60,88%)
PT Bukalapak.com Tbk (11,49%)
Abadi Investment Pte Ltd (7,00%)
PT Indolife Investama Perkasa (6,00%)
Publik (14,63%)
Situs webwww.allobank.com
Logo Bank Harda Internasional (hingga 10 Mei 2021)

Allo Bank (sebelumnya bernama Bank Harda Internasional) adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang perbankan. Bank ini berdiri sejak 1993 dan berlokasi di Jakarta.

Sebelumnya, nama perusahaan adalah Bank Arta Griya, kemudian berubah kembali menjadi Bank Harda Griya hingga tahun 1996.[1] Bank Harda awalnya dimiliki oleh Tamara Group (yang juga memiliki Bank Tamara) bersama dengan Rachman Hakim (pengusaha pemilik tambang kaolin dan agen sepeda motor) yang berfokus di sektor industri,[2] namun belakangan Hakim menguasai seluruh saham di bank ini lewat PT Hakim Putra Perkasa.[3]

Perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2015. Bank ini tercatat sempat menggegerkan industri keuangan dan OJK karena sempat menjual produk investasi ilegal FTC (forward trade confirmation) di tahun tersebut yang dipasarkan oleh induknya, PT Hakim Putra, walaupun kemudian diklaim manajemen sudah dihentikan dan penjualannya tidak banyak setelah terbongkar di tahun 2020.[3]

Pada tanggal 2 November 2020, Mega Corp telah mengakuisisi Bank Harda Internasional dengan nilai Rp 308 miliar.[4] Mega Corp berkomitmen untuk menaikkan permodalan Bank Harda Internasional menjadi bank BUKU I dengan modal inti di atas Rp 1 triliun, di mana saat diakuisisi modal inti Bank Harda Internasional baru Rp 300 miliar.

Nama Bank Harda kemudian menjadi Allo Bank di tanggal 30 Juni 2021,[5] di mana Allo merupakan singkatan dari all in one ("semua dalam satu"). Allo Bank merupakan bank digital yang peluncuran aplikasinya dilakukan pada 20 Mei 2022 dalam acara "Allo Bank Festival".[6] Selain Mega Corpora (saat ini memegang 60,9% saham), belakangan masuk juga pemegang saham lain, seperti Bukalapak (11,5%) dan PT Indolife Investama Perkasa (6%).[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
{{bottomLinkPreText}} {{bottomLinkText}}
Allo Bank Indonesia
Listen to this article

This browser is not supported by Wikiwand :(
Wikiwand requires a browser with modern capabilities in order to provide you with the best reading experience.
Please download and use one of the following browsers:

This article was just edited, click to reload
This article has been deleted on Wikipedia (Why?)

Back to homepage

Please click Add in the dialog above
Please click Allow in the top-left corner,
then click Install Now in the dialog
Please click Open in the download dialog,
then click Install
Please click the "Downloads" icon in the Safari toolbar, open the first download in the list,
then click Install
{{::$root.activation.text}}

Install Wikiwand

Install on Chrome Install on Firefox
Don't forget to rate us

Tell your friends about Wikiwand!

Gmail Facebook Twitter Link

Enjoying Wikiwand?

Tell your friends and spread the love:
Share on Gmail Share on Facebook Share on Twitter Share on Buffer

Our magic isn't perfect

You can help our automatic cover photo selection by reporting an unsuitable photo.

This photo is visually disturbing This photo is not a good choice

Thank you for helping!


Your input will affect cover photo selection, along with input from other users.

X

Get ready for Wikiwand 2.0 ๐ŸŽ‰! the new version arrives on September 1st! Don't want to wait?